Suluh Muda Inspirasi (SMI) Menggelar Diskusi Kebangsaan, Tema Merawat Republik, Menjaga Kebhinekaan.

Selasa, 22 November 2016
Suluh Muda Inspirasi (SMI) Menggelar Diskusi Kebangsaan, Tema Merawat Republik, Menjaga Kebhinekaan.

Kota Medan

Menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan bagi seluruh elemen bangsa, merupakan obat paling mujarab untuk mengatasi masalah-masalah perbedaan yang kembali menonjol terkait suku, agama, kedaerahan dan warna kulit akhir-akhir ini ini.
Hal itu disampaikan Dadang Darmawan sebagai pembicara pada Diskusi Kebangsaan bertajuk 'Merawat Republik, Menjaga Kebhinekaan" yang digelar Perkumpulanan Suluh Muda Indonesia (SMI) di Medan. Selain pembicaranya H.Dadang Darmawan, juga tampil sebagai pembicara Ridho Himauan Hanafi dari LIPI dan pengamat anggaran Elfenda Ananda dengan moderator Kristian Redison Simarmata (Direktur Eksekutif Perkumpulan SMI).

Hal itu antara lain dibuktikan dengan telah terjadinya prediksi krisis multidimensi dan kekacauan di berbagai belahan dunia, secara politik, Inggris telah mengambil langkah ekstrim keluar dari sekutunya Eropa untuk memagari kepentingan rakyatnya yang sudah tak sejalan dengan Eropa, sementara Rusia kembali menunjukkan kekuatannya menghidupkan kembali harapan negara-negara yang selama ini ditindas Barat untuk kembali bertempur melawan Barat.

Demikian juga Amerika Serikat, telah memilih Trump sebagaio presiden yang banyak ditolak warga dunia dan sekutunya sendiri.
Secara eknomi, dunia juga telah mengalami fase pelambatan dimana mulai banyak negara yang berpikir defensif untuk melindungi kepentingan mereka yang secara langsung mengurangi bobot nilai kapitalisme global. Dari sisi budaya, satu kepastian yang kini diakui dan dirasakan seluruh manusia di planet bumi ini adalah bahwa manusia telah kehilangan budaya leluhurnya yang merupakan harta warisan yang tak ternilai harganya, akibat virus demokrasi dan liberalisme yang telah diinjeksi ke dalam kesadaran masyarakat global.

Masyarakat dunia telah kehilangan tatanan budaya leluhurnya dan digantikan tatanan demokrasi liberalisme yang jelas-jelas bertujuan untuk kejayaan sekelompok pengusaha belaka. Indonesia adalah satu dari contoh negara dan bangsa yang telah memasuki masa kecemasan tinggi dengan gagalnya reformasi yang telah dilaksanakan selama 16 tahun. Fakta yang terlihat di masyarakat adalah masyarakat lebih memuliakan materi dan meremehkan semua yang bersifat sosial dan spritual.

Kita juga kehilangan voluntarisme (kesukarelaan) dan altruisme (kerendahan hati) sebagai nilai yang mengintegrasikan kita yang mejemuk, sebagaimana yang menguat saat ini, kita sedang menuai penguatan identitas kelompok, distrust (ketidakpercayaan), kebencian antar kelompok dan hilangnya perasaan senasib sebangsa dan setanah air.

Karena itu, secara historis bangsa Indonesia memiliki sumber rujukan yang jelas, bagaimana para pemuda dan pemimpin bangsa mengatasi masalah perbedaan-perbedaan yang tajam berkaitan dengan suku, agama, kedaerahan dan warna kulit, yang saat itu menjadi acaman perpecahan hebat, yaitu melakukan ikrar atau sumpah untuk meletakkan landasan nilai bersama yang luhur yakni Sumpah Pemuda 1928 yang kemudian dilanjutkan dengan ikrar kedua yaitu meletakkan Pancasila sebagai konsensus bersama sebagai landasan filosofi dan dasar negara.

Munculnya tendensi sentimen SARA, pengingkaran kemajemukan bangsa, fanatisme kesukuan, etnosentrisme, etnonasionalisme yang tidak toleran, primordialisme, komunalisme dan paternalism akhir-akhir ini, jelas akan bisa berakibat pada lunturnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, yang bila dibiarkan akan bermuara pada hilangnya rasa nasionalisme.

Karena itu pihaknya mengajak seluruh komponen bangsa aktif berperan menjaga dan merawat harmoni dalam kebhinekaan bangsa. Mendukung dan mendorong proses penegakan hukum yang transparan dan adil berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Mengajak segenap insan bangsa Indonesia menjaga suasana yang kondusif demi keutuhan NKRI, serta mengawasi, mengawal dan mengkritisi program-program pemerintah secara rasional dan obyektif untuk pembangunan Indonesia yang adil dan beradab.


Lainnya

Kamis, 17 Oktober 2024

Pematangsiantar 17 Oktober 2024PENGUATAN NILAI-NILAI KODE ETIK PADA PENYELENGGARA PILKADA 2024Dalam kegiatan Rapat Kerja

Jumat, 04 Oktober 2024

Sedang Bedagai 04 Oktober 2024Perekrutan Pengawas TPS dan Pengawas KPPS Pada Pemuli Serentak 2024 Kabupaten Serdang Beda

Rabu, 18 September 2024

Samosir 18 September 2024.Penguatan Kapasitas Dan Soliditas Panwaslu Kecamatan Se-Kabupaten Samosir Dalam Rangka Pemilih

Selasa, 13 Agustus 2024

Kabupaten SamosirKementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kemitraan Patnership dan Perkumpulan Suluh Mu

Kamis, 08 Agustus 2024

Simalungun 08 Agustus 2024Peningkatan Kapasitas Kesekretariatan Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Bagi Pan